BICARA PONPES. Sukirman bersama Fraksi PKB DPRD Provinsi Jateng dan para kyai NU berdiskusi soal kesiapan ponpes menghadapi New Normal dalam acara FGD di Lantai 4 Gedung Berlian, Senin (4/1/2021). (foto decky eko supriyanto)
GEDUNG BERLIAN – Fraksi PKB menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ‘Kebijakan Pemprov Jateng dalam Pencegahan & Penanggulangan Covid-19 serta Kesiapan Ponpes dalam Menghadapi Era Adaptasi Baru (New Normal) di tengah Pandemi’. Acara itu digelar di hall Lantai 4 Gedung Berlian, Senin (4/1/2021), dengan menghadirkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Sukirman dan Gubernur Ganjar Pranowo.

Dalam diskusi yang juga dihadiri Anggota DPRD dari Fraksi PKB dan para kyai pengelola ponpes itu, Ganjar memaparkan seputar penanganan Covid-19 di wilayah Provinsi Jateng. Termasuk, upaya percepatan dalam penanggulangan pandemi.
“Puskesmas itu sebenarnya garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Untuk itu, ada baiknya kita mengunjungi puskesmas, bertemu dengan tenaga kesehatannya, mereka pasti senang,” kata gubernur.
Menyinggung soal kesiapan ponpes di masa New Normal, pembicara lainnya yakni Abuchoir selaku Ketua Forum Ponpes Jateng mengaku selama ini sudah mendapatkan arahan dari pemprov mengenai pembelajaran di ponpes. Sehingga, jika terjadi kasus Covid-19, maka pemerintah langsung memberikan pendampingan mengenai penanganannya.
“Kita sepakat bahwa penanganan Covid-19 harus berbasis pesantren. Karena, sebaik apapun penanganan pemerintah, harus ada keterlibatan dari masyarakat setempat,” kata Abu.

Sementara, Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Jateng Syarif Abdilah mengakui pencegahan dan penanganan kasus Covid-19 di ponpes memang perlu mendapat perhatian serius. Ia juga mengatakan perlunya sosialisasi dalam pemberian vaksin Covid-19 ke sejumlah ponpes agar para santri bisa memahami pentingnya vaksin tersebut. Dengan begitu, pemprov tidak hanya memiliki program Jogo Tonggo tapi juga Jogo Kyai dan Jogo Santri.
“Sosialisasi itu juga untuk mengedukasi pentingnya protokol kesehatan selama masa New Normal,” kata Syarif.

Dalam hal ini, Sukirman menambahkan pemberian vaksin itu perlu dilakukan ke sejumlah ponpes, terutama bagi para kyai selaku pihak pengelola dan para santri. Dengan begitu, ponpes dapat menjadi salah satu kelompok prioritas yang mendapatkan vaksin.
“Jika jumlah vaksin itu masih terbatas, kami (DPRD) akan mendorong pemerintah untuk membeli vaksin tambahan. Hal tersebut juga didukung oleh gubernur,” kata Sukirman, usai acara FGD. (ariel/priyanto)