DIALOG KEBANGSAAN: Sejumlah narasumber dalam kegiatan FGD (Focus Group Discussion) : ‘’Politik dan Nasionalisme Untuk Pemuda‘’ di Kabupaten Wonosobo.(foto: dyana)
WONOSOBO – Wakil Ketua DPRD Jateng Heri Pudyatmoko mengungkapkan, politik dan nasionalisme untuk pemuda sangatlah penting. Keduanya merupakan suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan dan cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, baik dari internal maupun eksternal.

Hal itu diungkapkannya melalui sambungan aplikasi Zoom saat menjadi narasumber dalam kegiatan FGD (Focus Group Discussion) : ‘’Politik dan Nasionalisme Untuk Pemuda‘’ di Kabupaten Wonosobo, Jumat (25/11/2022).
Cahyo Tri wibowo, sebagai pemuda milenial menyatakan, generasi milenial telah banyak belajar dari generasi terdahulu. Salah satunya adalah soal perilaku politik, yang kemudian banyak ditiru generasi berikutnya. Sebut saja itu sebagai komodifikasi jasa.
Maksudnya, bahwa jasa mereka di masa perjuangan dulu, harus bisa dikonversi dengan kekuasaan, yang berujung pada kesejahteraan.
“Model ini yang kemudian ditiru generasi-generasi berikutnya, mulai Angkatan 66 sampai 1990-an, bahwa andil dalam menumbangkan sebuah rezim di masa lalu harus ada imbal baliknya. Dengan cara seperti ini, publik tidak wajib lagi memberikan apresiasi, karena jerih payah mereka di masa lalu, sudah terbayar lunas, bahkan mungkin berlebih,’’ tegas Cahyo.
Menambahkan, sebagai tokoh muda Dwi Septiyani menyebut generasi muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa ini. Bangsa akan menjadi maju bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi.
Nasionalisme ini pun sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri. Banyak sekali cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan rasa nasionalisme.
“Contohnya dengan pembiasaan menyanyikan lagu nasional, penghormatan bendera merah putih, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan masih banyak yang lainnya. Dengan demikian rasa nasionalisme dalam diri pelajar/ generasi muda akan terus berkembang,‘’ terang Dwi.(dyana/priyanto)