BUKA BINTEK : Ketua Komisi C Bambang Haryanto mewakili Pimpinan DPRD Jateng membuka Bimbingan Teknis di Surabaya, Minggu (24/10/2021).(foto: ariel noviandri)
SURABAYA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng berkomitmen mendukung penganggaran yang menjadi arah pembangunan 2022 untuk dikonsentrasikan dalam percepatan pemulihan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Ketua Komisi C Bambang Haryanto mewakili Ketua DPRD Bambang Kusriyanto menyampaikan hal itu dalam sambutan pembukaan kegiatan Bimbingan Teknis “Implementasi Permendagri No 27 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2022” di Surabaya, Minggu (24/10/2021).

Dalam acara tersebut hadir Ketua DPRD Bambang Kusriyanto, serta para wakil ketua, Sekda Soemarno, Rektor Untag 1945 Surabaya Prof Mulyadi, dan seluruh anggota DPRD. Turut dalam pemberi materi bimbingan teknis dari Kementerian Dalam Negeri.
Dijelaskannya, Permendagri 27/2021 tetap menjadi acuan penyusunan anggaran. Dalam peraturan itu mengamanahkan adanya upaya pemulihan ekonomi, perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dukungan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, insentif tenaga kesehatan. Turut menjadi prioritas keberlanjutan lingkungan hidup, percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran, pemulihan dan peningkatan kualitas hidup.
“Peranan APBD dalam konteks pembangunan daerah, perlu penyelarasan dengan kebijakan nasional agar menghasilkan APBD yang berkualitas di samping perlu konsistensi dan keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran,” ucapnya.
Bambang turut menyampaikan pandemi diperkirakan masih akan memberikan ketidakpastian. Namun demikian hendaknya pemerintah tetap optimis. Karena itulah dalam penyusunan anggaran 2022 tetap mengutamakan sikap antisipatif, responsif serta fleksibel dalam menghadapi dinamika pandemi dan perekonomian.
“Tetap dibutuhkan sinergisitas dan langkah kerja yang luar biasa agar kebijakan yang diputuskan dapat diterima manfaatnya langsung oleh masyarakat,” jelasnya. Sebagaimana dipaparkan Gubernur Ganjar Pranowo, pada APBD 2022 untuk pendapatan daerah ditargetkan mampu Rp 24,25 triliun dan belanja daerah Rp 24,53 triliun.(priyanto/ariel)