TANGGAPI ASPIRASI. Ganjar Pranowo dan Bambang Kribo saat kegiatan Musrenbangwil Wanarakuti Banglor di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (10/3/2020). (foto choirul amin)
JEPARA – Sebagai salah satu komitmen mendukung program Pemprov Jateng, Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto bersama Wakil Ketua DPRD Sukirman dan Anggota DPRD daerah pemilihan (Dapil) 3, 4, dan 5 menghadiri sekaligus mengawal aspirasi masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Juwana Jepara, Kudus, Pati (Wanarakuti) dan Rembang-Blora (Banglor). Musrenbangwil itu digelar di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (10/3/2020).

Dalam sambutan sekaligus paparan masalah, Gubernur Ganjar Pranowo mengungkapkan setidaknya ada 282 aduan terkait pembangunan yang ada di wilayah Wanarakuti Banglor. Ia mengatakan aduan itu disampaikan melalui dinas terkait dan media sosial seperti twitter, facebook, dan instagram dalam beberapa bulan terakhir ini. Dari angka aduan itu, dinas setempat sudah memberikan respon/ jawaban atas laporan masyarakat tersebut.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada dinas yang langsung cepat merespon aduan itu. Kita berharap aduan tersebut segera diselesaikan. Saya berpesan mudahkan rakyat dengan melapor. Dan rakyat sendiri harus bertanggungjawab atas laporannya yakni dengan tidak hoax dan kalimatnya baik,” harapnya.

Ia memaparkan ada beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan di Wanarakuti Banglor. Diantaranya masih tingginya angka stunting (kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama/ kerdil) di Kabupaten Jepara, Pati, dan Rembang. Kemudian, angka kemiskinan di Kabupaten Rembang dan Blora.
“Blora paling banyak aduan seperti kemiskinan, Rembang aduannya jalan buruk dan juga persoalan kemiskinan. Kemiskinan itu bisa diatasi dengan adanya investasi. Selain itu, harus ada inovasi untuk mengatasinya seperti beasiswa pendidikan dan masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) menangani 1 desa miskin,” katanya.

Dalam hal penyerapan aspirasi masyarakat, Ketua DPRD Bambang Kusriyanto meminta setiap kepala daerah dapat melakukan komunikasi aktif dengan DPRD. Karena, setiap anggota dewan itu juga memiliki tugas untuk mengawal pembangunan di dapilnya masing-masing.
“Untuk itu, komunikasi antar lembaga dibutuhkan. Hal tersebut juga menunjukkan kerja DPRD yang (kini) serius. Artinya, setiap kali musrenbang, kami (DPRD) akan diskusikan kembali,” tegas Politikus PDI Perjuangan itu.

Dikatakannya, hasil musrenbangwil itu untuk kepentingan daerah saat menangani berbagai permasalahannya. Seperti mengurangi angka, pengangguran, meningkatkan sektor pendidikan dan kesehatan.
“Kami berpesan ke kepala daerah bahwa DPRD bersama Pak Gubernur sepakat Dana (anggaran daerah) Jateng digunakan untuk masyarakat agar Jateng sejahtera,” harap Bambang Kribo, sapaan akrabnya.

SEKOLAH KARIMUNJAWA
Dalam musrenbangwil di pendopo kabupaten itu, ada beberapa aspirasi yang dilontarkan dari kalangan masyarakat. Salah satunya sektor pendidikan di Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara, yang masih minim tenaga pengajar.
Menanggapi hal itu, Bambang Kribo meminta pemprov untuk mempertimbangkan adanya kenaikan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi guru ASN. Menurut dia hal tersebut layak dilakukan mengingat daerah tempat bekerja jauh dan terpencil serta transportasi yang sulit,
“Di Karimunjawa itu gurunya masih minim sehingga guru ASN butuh perlakuan khusus yakni TPP disana harusna lebih besar dibanding di kota. Karena, resiko kerjanya juga berat,” ujarnya.

Ia juga mendukung rencana gubernur yang akan membangung Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Karimunjawa. Untuk itu, ia meminta pemerintah provinsi dapat membicarakannya bersama DPRD mengenai anggarannya.
Sebagai informasi, gelaran acara Musrenbangwil Wanarakuti Banglor itu dihadiri kepala daerah bersama jajarannya, Anggota DPR dan DPD RI, Sekda dan DPRD Provinsi Jateng, OPD terkait, Kejaksaan, pejabat TNI/ Polri, dan lembaga pemerintahan lainnya. Dari kalangan masyarakat, hadir beberapa ormas, lembaga-lembaga non pemerintah, komunitas disabilitas, pelajar dan mahasiswa serta beberapa kalangan usaha. (ariel/priyanto)