BAHAS VAKSIN. Komisi E DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan Bupati & Wabup Rembang beserta jajarannya di Rumah Dinas Bupati, baru-baru ini, membahas persoalan vaksin. (foto teguh prasetyo)
REMBANG – Dalam pantauan program vaksinasi di Kabupaten Rembang, baru-baru ini, Komisi E DPRD Provinsi Jateng mendengar bahwa distribusi vaksin ke daerah Jateng bagian timur itu masih sangat rendah. Seperti diungkapkan Bupati Rembang Abdul Hafidz, rendahnya frekuensi distribusi tersebut membuat Rembang kesulitan dalam percepatan vaksinasi.
“Jika jumlah vaksin memadai, diyakini capaian vaksinasi lebih maksimal,” ungkapnya kepada Komisi E, didampingi Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro’ di Rumah Dinas Bupati.

Bupati Hafidz membandingkan, untuk vaksinasi anak saja, ketika sejumlah kota yang capaian vaksinasinya sudah 80 persen, Kabupaten Rembang baru mendapatkan vaksin dan itupun jumlahnya sedikit.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jateng Abdul Hamid siap memfasilitasi agar Pemprov mengirim tambahan vaksin sesuai permintaan. “Stok vaksin di Pemprov aman. Contohnya jenis Aztrazeneca. Kita akan fasilitasi,” ucap Hamid.

Terkait berapa jumlah vaksin yang akan dikirim lagi ke Rembang dalam waktu dekat ini, Abdul Hamid menuturkan masih dalam proses koordinasi dengan Dinas Kesehatan. “Itu masih dikoordinasikan dengan dinas kesehatan. Kemampuan dia mendistribusikan, stok yang masih ada, cakupan segmen mana saja, apakah anak-anak, lansia, dewasa atau untuk booster. Yang minus di Kabupaten Rembang,” imbuhnya.
Sementara, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jateng Abdul Aziz mengungkapkan, dalam pertemuan sebelumnya, ada komitmen dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng untuk menambah distribusi vaksin untuk Kabupaten Rembang. “Ada 500 ribu dosis yang tersedia. Kami akan mengawal dan memantau hingga realisasinya,” tegas Azis.

Sebagai informasi, capaian vaksinasi di Kabupaten Rembang per 25 januari 2022 untuk dosis 2 masih kurang, baru mencapai 50,64%. Sementara dosis 1 mencapai 81,93%. Sedangkan capaian vaksinasi anak dosis 1 sudah 62,97%. (teguh/ariel)