HASIL ASPIRASI : Irna Setyowati meninjau salah satu hasil aspirasinya di Desa Cawet, Pemalang.(foto: bintang firdausy)
PEMALANG – Irna Setyowati meninjau desa yang mempunyai nama unik, yaitu Desa Cawet yang terletak di Pemalang, Selasa, (21/6/2022). Sekretaris Komisi A DPRD Jateng itu ingin melihat langsung hasil aspirasi warga yang selama ini yang telah diperjuangkannya kepada konstituen. Ia mengikuti rangkaian program “Dialog Proaktif” milik Sekretariat DPRD Jateng. Irna tampak sumringah dikarenakan aspirasi dari warga Pemalang telah berjalan dan membuahkan hasil maksimal.

Di pagi hari yang diawali berkunjung ke sekolah Nusa Mandiri di kecamatan Ampel Gading. Irna Beserta Mohammad Maliki selaku Kepala SMK Nusa Mandiri meninjau gedung sekolah yang akan di bangun kelas baru. Irna berharap untuk sekolah Nusa Mandiri ke dapannya akan menghasilkan siswa dan siswi yang berprestasi tidak hanya di akademik namun juga berahklak.
“Ya beginilah suasana kondisi kelas yang akan di renovasi bantuan dari DPRD Provinsi, di Sekolah ini pun tidak hanya prestasi akademik yang ditonjolkan, namun ahklak dan budi pekerti harus menjadi yang utama” ucapnya.
Tidak hanya sekolah, siang menjelang sore hari, bertolak ke selatan Pemalang. Tepatnya di Desa Cawet, Desa Kramat, Dukuh Watu Gajah. Irna yang pada saat itu didampingi Kepala Desa (Kades) Taufik Saleh meninjau pembangunan jalan desa.

Bantuan pembangunan jalan dan talut dibeberapa desa itu mengucurkan dana senilai Rp 34,5 miliar pada Tahun Anggaran 2021 itu telah membuahkan hasil. Seperti di RT 6 dan 7 telah dibangun talut sepanjang 313 meter, rabat beton di RT 6, 7 dan 8 sepanjang 561 meter. Selanjutnya talut di RT 8 sepanjang 181 meter.
“Tujuan saya menjadi anggota DPRD itu untuk menyerap aspirasi rakyat yang selama ini menggantungkan harapan kepada kita sebagai perwakilan rakyat khususnya di Pemalang di Desa Cawet ini walapun diatas gunung yaa, tetap kita sambangi dan akhirnya akses jalan ke Desa Cawet saat ini menjadi mudah bukan ?”.
Kepala Desa Taufik Saleh juga menambahkan mengenai Desa Cawet yang saat ini menjadi desa digital karena program dari bupati setempat, dengan buah digital yaitu aplikasi dan website “Buka Cawet”.
Di penghujung acara dalam di dalam balai desa, Irna berharap ke depannya untuk Desa Cawet akan menjadi panutan atau penggerak dan percontohan desa digital yang paling di lirik oleh desa-desa lain untuk keterbukaan informasi desa, tidak hanya di pemalang namun dapat sebagai contoh untuk desa se-Jawa Tengah.
“Ya itu semua karena program pak bupati menjadi desa digital, Pemalang itu kan terdiri dari wilayah pesisir dan pegunungan dan perbukitan. Jadi dari wilayah Watu Kumpul, Punguk, Pulosari. Namun di wilayah Pulosari itu yang saat ini perlu diperhatikan adalah air pada saat musim kemarau. Terlebih Desa Cawet ini akan viral, karena dari kanal Youtube Desa Cawet yang mejadi desa digital,” ungkapnya.(ayuutami/priyanto)