PONDOK PESANTREN : Anggota DPRD Agung Budi Margono saat berada di Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kab. Semarang.(foto: azhar alhadi)
UNGARAN – Pernah mencatatkan sejarah sebagai Anggota Dewan termuda tahun 2004, saat menjadi Anggota Legislatif DPRD Kota Semarang selama 3 periode, nama Agung Budi Margono mulai dilirik publik saat beliau secara intens dan konsisten menjadi wakil rakyat selama 15 tahun dengan advokasi dan tingkat kepedulian yang tinggi, salah satunya membersamai lansia (lanjut usia).

Perjumpaan perdananya dengan Ahmad Winarno pada akhir 2018 lalu menjadi awal keterlibatan Agung dalam sebuah lembaga yang khusus melayani para lansia. Agung menceritakan pengalamannya berkunjung ke Ponpes Lansia Darus Syifa, Jombang, yang dikelola keluarga Gus Ipul (mantan Wagub Jawa Timur-Saifullah Yusuf). Agung pun mendorong Winarno melakukan studi komprehensif tentang dunia kelansiaan ke sejumlah pesantren lansia di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Saya mencoba ingin membangun pondok khusus para lansia,” ucap anggota Komisi C itu saat mengikuti Dialog Proaktif DPRD Jawa Tengah.
Pertengahan 2019 berdirilah Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat, sebuah pesantren yang khusus melayani lansia. Selaku anggota dewan, perhatiannya terhadap lansia terus diberikan. Sejak awal berdiri ia terus mendampingi perjalanan pesantren khusus lansia yang berlokasi di Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru itu.
Dengan kurikulum Rojiro (olahrogo, olahjiwo, olahroso) Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat pun memosisikan diri sebagai lembaga yang melayani para lansia secara komprehensif, agamis, medis dan psikologis. Harapannya, di ujung usia senajanya lansia tetap produktif, mandiri, sehat, memiliki spiritual yang baik.
Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat membina 800 lansia yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Semarang.
Pesantren lansia ini memberikan pembinaan yang holistik, komprehensif, integratif pelayanan kesehatan, pembinaan spiritual dan pendampingan sosial. Hingga hari ini, pesantren lansia terus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan elemen-elemen pemerintah dalam upaya untuk terus mendorong kepedulian masyarakat terhadap isu-isu kelansiaan yang kerap absen dalam isu-isu pembangunan nasional.
Sebagai pribadi yang peduli terhadap masalah-masalah sosial, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah di Periode 2019 – 2024 ini melihat pesantren lansia ini sebagai solusi yang brilian di tengah terus bertambahnya jumlah lansia di Indonesia, terutama lansia dhuafa yang sering luput dari perhatian.
Sebagai anggota dewan, Agung juga kerap memfasilitasi jaringan donasi, baik dengan pihak swasta maupun pemerintah. Karena keberadaan Pesantren Lansia juga berkontribusi dalam menyukseskan program Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan terutama pada sektor kelansiaan.(azhar/priyanto)