NARASUMBER : Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Abdulkadir A menjadi narasumber dalam Dialog Parlemen di Surakarta.(foto:priyanto)
SURAKARTA – Vaksinasi yang gencar dilakukan pemerintah sekarang ini diyakini memiliki efek yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi. Masyarakat akan memiliki optimisme yang kuat untuk berkarya kembali. Penegasan itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Abdulkadir Alkatiri saat menjadi pembicara dalam “Spesial Dialog Parlemen : Kebut Vaksinasi, Kebut Pemulihan Ekonomi”, Rabu (10/3/2021).

Untuk sekarang ini saja, lanjut dia, meski sebagian masyarakat sudah ada yang divaksin namun tanda-tanda untuk geliat tumbuh sudah nampak. Hal tersebut ia rasakan di wilayah Solo raya. Beberapa orang maupun konstituen yang ditemuinya yakin vaksinasi bisa menjadikan imun supaya bisa terus beraktivitas.

Penegasan serupa disampaikan Dr Mulyanto dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sebagai akademisi pengaruh vaksinasi pada pemulihan ekonomi sangat ada. Sebagai penggerak perekonomian, orang sudah tidak lagi pesimistis dengan pademi Covid-19. Perasaan khawatir bahkan takut untuk bersosialisasi, keluar rumah atau beraktivitas akan terkikis.
Disebutkannya, sejak dinyatakan pandemi pada Maret 2020 pertumbuhan ekonomi dunia, nasional bahkan regional Jateng pun semua mengalami penurunan. Untuk Jateng saja pada kuartal I (2020), semula pada 2019 tumbuh 5,34 persen turun menjadi 2,61 persen. Per kuartal pun sampai ketiga menjadi minus 3,92 persen. Akibatnya sektor padat karya terpukul, manufaktur tak bisa bergerak. Muncul PHK secara massal. Karena itu diharapkan pada 2021, dengan upaya vaksinasi ada kegairahan untuk bangkit.

Dari kalangan medis disampaikan Dr dr Cahyono Hadi SpOG (Direktur RSUD Moewardi Surakarta) saat ini pemerintah terus berusaha supaya vaksinasi bisa merata. Ia meminta kepada masyarakat untuk bersedia divaksin. Masalah pro dan kontra hendaknya dihilangkan.
“Justru dengan melihat antrean vaksinasi, masyarakat yang kontra jadi mulai luluh. Soal merek vaksin tidak perlu disoal, terpenting adalah kandungannya. Antara vaksin pertama dan kedua harus satu merek supaya pembuatnya sama,” jelasnya.
Di RSUD Moewardi pun lanjut dia, vaksinasi turut menurunkan jumlah pasien Covid-19. Dari 275 tempat tidur yang disiapkan, sekarang ini saja yang terpakai 64 tempat tidur.
Ketiga narasumber tersebut sepakat, perlu ada upaya penyemangat kepada masyarakat untuk bangkit. Ciptakan optimisme secara terus menerus dengan dibarengi vaksinasi. Kebijakan stimulus untuk sektor mikro harus terus dilakukan.(dewi/priyanto)