Sumarno dan Urip Sihabudin. (foto azam hanif)
SURAKARTA – Sekretaris DPRD (Sekwan) Jateng Urip Sihabudin membuka ‘Dialog Parlemen’ sesi III, di Hotel Sunan Kota Surakarta, Sabtu (12/10/2019). Pada sesi itu, sebagian besar Anggota Dewan mendapatkan pemahaman mengenai RAPBD dari beberapa narasumber.

Selaku narasumber pertama, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jateng Sumarno menjelaskan mengenai anggaran belanja daerah, khususnya belanja tidak langsung (BTL). Di dalam BTL, ada belanja pegawai, hibah, bansos, bagi hasil pajak daerah, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga.

Pembicara berikutnya, Konsultan Perencanaan dan Anggaran Daerah Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Ismail Amir. Dalam pemaparannya soal RAPBD Jateng 2020, ia menegaskan bahwa penyusunan anggaran harus selaras dengan dasar pembangunan daerah untuk mencapai visi Jateng yakni ‘Menuju Jateng Sejahtera dan Berdikari’ yang dilandasi dengan semangat ‘Tetep Mboten Korupsi Mboten Ngapusi.’
“Untuk itu, kunci titik penganggaran belanja itu ada dua yakni tidak boros dan jangan pelit. Dalam hal ini, penganggaran tersebut harusmsesuai dengan visi dan misi Pemprov Jateng. Dalam hal ini, DPRD perlu mengukur penganggaran belanja daerah agar lebih proporsional, efektif dan efisien,” kata Ismail.
Seperti diketahui, ‘Dialog Parlemen’ yang digelar sejak Jumat (11/10/2019) itu dihadiri Pimpinan DPRD Jateng. Selama dialog berlangsung, sebagian besar Anggota Dewan tampak antusias memperhatikan setiap materi yang dipaparkan dari akademisi dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) seputar APBD Jateng 2020. (ariel/priyanto)