Yudi Indras Wiendarto. (foto choirul amin)
SEMARANG – Komisi E DPRD Provinsi Jateng mendukung upaya pemprov mengurangi penyebaran Covid-19 melalui ‘Gerakan di Rumah Saja.’ Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi E DPRD Yudi Indras Wiendarto, saat menjadi pembicara utama dalam dalam ‘Dialog Interaktif DPRD Provinsi Jateng’ yang digelar Rasika FM Semarang dan JFM Semarang di Klub Merby Semarang, Rabu (10/2/2021).

Dalam dialog yang mengambil tema ‘Gerakan di Rumah Saja Tekan Penyebaran Covid 19’ itu, Yudi mengatakan Covid-19 tidak bisa ditangani dengan cara yang parsial karena semua kalangan harus terlibat dan berkesinambungan.
“Jadi, kebijakan yang diambil harus kebijakan yang berkesinambungan, terkoordinasi, dan terkomunikasikan dengan baik di seluruh lapisan masyarakat. Karena, Jateng terdiri dari 35 kabupaten/ kota sehingga pendekatannya harus berbeda-beda disesuaikan dengan daerahnya itu sendiri,” kata Politikus Gerindra itu.

Melalui pantauannya, ia menyebutkan sampai hari ini masyarakat di Jateng yang bekerja di sektor informal lebih banyak dibandingkan dengan pekerja formal. Sehingga, banyak masyarakat yang menggunakan sisa lebih penghasilan untuk membeli kebutuhan pokok untuk harian.
“Namun, kembali lagi yang paling penting, kita gugah adalah kesadaran masyarakat. Sebenarnya, mereka tahu tidak bahayanya covid itu. Terkadang, masyarakatnya sendiri juga banyak yang abai dengan protokol kesehatan karena itu perlu ada sanksinya juga,” jelasnya.

Senada, menurut Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng Renni Yuniati mengungkapkan gerakan tersebut merupakan salah satu cara menghindari kerumunan. Namun, masyarakat Indonesia terdiri dari banyak golongan yang tidak semuanya menerima pendapatan atau penghasilan ketika mereka di rumah saja.
“Dengen berbagai kultur masyarakat kita yang terdiri dari beberapa macam golongan ekonomi, jangan sampai kebijakan ini berujung tumpul, mengingat hampir sebagian masyarakat Jateng bekerja di sektor informal. Jadi, perlu sebuah kebijakan yang mengikat dan diberi sanksi yang tegas yang sesuai dengan kultur diberbagai masyarakat di Jateng,” ucapnya. (amin/priyanto)