AJANG DISKUSI. Jajaran Komisi B berdiskusi dengan pengurus LMDH Wonolestari, Lumajang, Kamis (16/5/2019).(Foto: Faiz Fuadi)
LUMAJANG – Komisi B DPRD Jateng berkunjung ke Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Lumajang, persisnya di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kamis (16/5/2019). Kunjungan itu menjadi satu rangkaian kegiatan ke Provinsi Jatim guna pendalaman materi raperda Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan di Jawa Tengah.

Di Desa Burno, Komisi B bertemu dengan pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wonolestari. Pertemuan itu untuk meminta informasi terkait perkembangan KPH yang telah masuk Program Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK) Perhutanan Sosial. Informasi tersebut sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan penyusunan rancangan peraturan daerah (raperda).
Ketua Komisi B M Chamim Irfani mengatakan, dalam penyusunan raperda ini harus menyesuaikan situasi karena terdapat Permen LHK No 83 Tahun 2016 tentang Perhutanan Sosial (Kulin KK) dan Permen LHK No 93 Tahun 2017 tentang Perhutanan Sosial di Wilayah Perhutani (IPHPS).
“Nah, di Desa Burno telah menggunakan Permen LHK No 83 Tahun 2016, maka sejauhmana dampak ekonomi di sekitar hutan,” katanya.

Ia pun berharap, jika raperda tersebut nantinya mampu menggerakan ekonomi masyarakat sekitar hutan. Menambahkan, Wakil Ketua Komisi B Yudhi Sancoyo menjelaskan penyusunan raperda ini dilatarbelakangi dengan kondisi masyatakay di sekitar hutan dalam kondisi didera kemiskinan. Diperlukan sebuah payung hukum untuk melindungi dan menyejahterakan masyarakat desa hutan.
Sementara, Ketua LMDH Wonolestari Edi Santoso mengungkapkan, Desa Burno adalah wilayah penyangga Gunung Semeru. Keberadaan tanahnya subur cocok untuk pertanian. Terkait kegiatan LMDH dikategorikan Kulin KK karena setelah diverifikasi dari tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Hutan ditetapkan Kulin KK karena tutupan lahan di atas 10 persen. Ia menambahkan jika dalam pengelolaan hutan diutamakan tanaman tegakan karena menjaga kelestarian hutan. baru kemudian memanfaatkan di bawah tegakan untuk menanam jagung, ketela, pisang yang kerja sama dengan Perhutani.(faiz/priyanto)