BATIK JOGJA. Komisi B DPRD Provinsi Jateng saat melihat perajin batik di salah satu sentra batik di Kota Yogyakarta, Rabu (21/10/2020). (foto muhamad faiz fuadi)
YOGYAKARTA – Industri lokal batik perlu mendapat perhatian khusus, mengingat batik merupakan produk asli Indonesia yang perlu terus dijaga kelestariannya. Dalam hal ini, Komisi B DPRD Provinsi Jateng berupaya industri lokal batik tersebut dapat berkembang di masyarakat sehingga pemasaran/ penjualannya naik signifikan.
Salah satu upaya Komisi B yakni meminta informasi/ masukan mengenai pengelolaan industri lokal ke sentra batik di Jalan Margo Mulyo Nomor 9 Ngupasan Kecamatan Gondomanan Kota Yogyakarta, Rabu (21/10/2020). Kunjungan ke Kota Gudeg itu dinilai penting, mengingat Kota Gudeg tersebut kaya inovasi untuk memasarkan produk lokal
“Di Jogja karena kawasan keraton banyak inovasi yang sudah berjalan. Kami perlu melihatnya karena.hampir semua kabupaten di Jateng mempunyai batik khas masing-masing sehingga perlu pengembangan inovasi-inovasi yang berkualitas. Selain itu, pengembangan industri lokal itu juga butuh sumberdaya manusia dan peralatan yang memadai,” kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jateng Sri Marnyuni.
Soal peralatan produksi, Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jateng Jateng Kadarwati juga menilai sekarang peralatan untuk industri batik sudah banyak dikembangkan secara modern. Sebagai contoh, banyak industri yang menggunakan listrik untuk memanaskan tinta saat membantik.
“Sehingga, peralatan semacam ini bisa menjadi penunjang hasil batik sekaligus mempermudah para perajin batik, khususnya di Jateng,” kata Kadarwati.
Menanggapi hal itu, Staf Kawasan Wisata Disporapar Provinsi Jateng Taviv Hendra menyampaikan pemprov sangat mendukung adanya inovasi dalam industri batik di masing-masing kabupaten di Jateng. “Dukungan tersebut dapat berupa program pelatihan, bantuan alat sampai dengan pameran untuk memamerkan hasil batik sehingga dikenal luas dan banyak yang membeli,” ujarnya. (faiz/ariel)