BAHAS KINERJA. Komisi C DPRD Provinsi Jateng saat berkunjung ke Bank Jateng Cabang Demak dalam rangka monitoring kinerja dan pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD), Kamis (9/7/2020). (foto ariel noviandri)
DEMAK – Komisi C DPRD Provinsi Jateng mengapresiasi hasil operasional yang dicapai Bank Jateng Cabang Demak. Karena, bank itu mampu mencapai kinerja bagus di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak buruk pada sektor perbankan dan perekonomian pada umumnya.
Seperti disampaikan Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Asfirla Harisanto, saat memimpin Anggota Dewan berkunjung ke Bank Jateng Cabang Demak dalam rangka monitoring kinerja dan pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD), Kamis (9/7/2020). Saat berdiskusi dengan jajaran Bank Jateng, politikus PDI Perjuangan yang karib disapa Bogi itu mengatakan kinerja keuangannya cukup bagus dan tingkat kemacetan kreditnya kecil.
“Saya apresiasi. Ternyata, bank ini (Bank Jateng Cabang Demak) mampu survive di era pandemi Covid-19,” simpulnya sambil mempersilahkan anggotanya untuk memberi saran dan kritik.
Sependapat, Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng Agung Budi Margono dari Fraksi PKS ingin mengingatkan agar Bank Jateng, apalagi sebagai bank pelat merah, wajib mengedepankan sebagai agen pembangunan yakni mendorong perekonomian setempat. “Karena itu, persentase kredit produktifnya perlu ditingkatkan lagi sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Demak,” tuturnya.
Anggota Komisi C Siti Rosidah menimpali, dengan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang jauh lebih rendah hanya 46,83% berarti bank ini sangat efisien. Rasio non performing loans (NPL) atau kredit bermasalah pun kecil (1,28%) dan dengan rasio nett interest margin (NIM) 9,07 serta return on asset 7,08.
“Sebetulnya, Bank Jateng Cabang Demak memiliki kekuatan untuk berkompetisi sehingga sewajarnyalah kita berharap dapat berkontribusi terhadap PAD lebih proporsional,” tutur Politikus PKB itu.
Anggota Komisi C, Mustholih, juga meminta agar imej bahwa Bank Jateng milik PNS dapat diminimalisir dengan melihat persentase kredit produktif dibanding kredit konsumtif. “Maka itu, mohon ditingkatkan. Bermitra saja dengan BKK maupun BPR BKK yang sama-sama milik Pemprov Jateng,” simpul Legislator PAN itu.
Menanggapi Komisi C itu, Kepala Bank Jateng Cabang Demak Nur Hidayati menyampaikan terima kasih atas saran dan kritiknya. Sambil menambahkan, pihaknya memberikan relaksasi kepada 192 nasabah senilai Rp 36,716 miliar.

Secara kinerja, data Bank Jateng Cabang Demak per 30 Juni 2020 mencatat dari rencana aset sebesar Rp 1,273 triliun terealisasi Rp 1,195 triliun (93,88%), kemudian dari rencana dana pihak ketiga (DPK) Rp 1,224 triliun terealisasi Rp 1,143 triliun (93,36%), dan kredit yang disalurkan ditargetkan Rp 947,84 miliar terealisasi Rp 946,89 miliar (99,9%), target laba Rp 31,29 miliar terealisasi Rp 31,03 miliar (99,17%). Untuk rasio NPL masih cukup rendah (1,28%), sedang return on asset (ROA) cukup tinggi (7,08) dan rasio nett interest margin 9,07. (ariel/priyanto)