BAHAS BERSAMA. Komisi E bersama Dinas Kepemudaan Pariwisata Kota Cirebon.(Foto: Ayuandani)
CIREBON – Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah tengah mengonsep peraturan daerah (perda) inisiatif tentang kepemudaan. Peraturan tersebut masuk dalam program legislasi daerah (prolegda) 2020.
Guna mewujudkannya, dewan tengah mengumpulkan bahan-bahan salah satunya naskah akademik serta mencari informasi dari daerah-daerah lain yang sudah memiliki perda.

Belum lama ini Komisi E berkunjung ke Kantor Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Jumat (14/2/2020). Ketua Komisi E Abdul Hamid saat memimpin rombongan mengungkapkan, pihaknya ingin mengetahui lebih detail persoalan mengenai pendanaan, penghargaan serta pembinaan, dan pengawasan terhadap organisasi kepemudaan. Sinergi antar-SKPD yang ada di Jateng juga merupakan hal penting dalam pembahasan perda tersebut, sehingga pokok bahasan dan substansi yang akan dibahas bisa benar-benar diterapkan.
“Perda tentang Pemuda ini nantinya akan dapat menggenjot peran pemuda, khususnya untuk memajukan Jawa Tengah dalam pembangunannya. Jangan sampai pemuda sebagai harapan bangsa bersikap pasif dan sebagai penonton terhadap lajunya pembangunan di Jawa Tengah,” kata dia.

Anggota Komisi E Joko Haryanto juga menanyakan peran Diporabudpar Kota Cirebon terhadap organisasi kepemudaan yang ada. Termasuk dalam bidang pendidikan dan olahraga, khususnya dalam memberikan penghargaan terhadap pemuda yang berprestasi.
“Kepemudaan inikan cangkupannya luas, tidak hanya soal prestasi olahraga saja tapi juga dalam bidang pendidikan juga perlu diperhatikan. Sejauh mana koordinasi antar-OPD dalam membangun kepemudaan dengan dinas pendidikan, saya kira hal itu ada keterkaitan erat,” kata dia.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Kepemudaan dan Olahraga Raden Agus Suryodiningrat menjelaskan berangkat dari regulasi dan perda yang ada pelayanan di bidang kepemudaan masih jauh dari yang diharapkan. Termasuk juga support dan adari APBD kota yang juga masih minim. Namun hal itu bukan menjadi kendala pelayanan terhadap bidang kepemudaan. Pihaknya terus berupaya membentuk pelayanan pemberdayaan terhadap organisasi kepemudaan, hingga bisa membentuk konektivitas.
“Jadi organisasi kepemudaan kami merasa diperhatikan, karena kami dukung anggaran dan juga teman-teman OPD selalu terbuka dalam diskusi dan forum untuk sharing bersama agar pemuda merasa lebih dihargai. Untuk konektivitas dengan dinas pendidikan kami bekerja sama dalam program olahraga pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMP,” kata Agus.(ayu/priyanto)