CAPAIAN VAKSINASI, Ketua Komisi E Abdul Hamid bersama Kadinkes Cilacap dokter Pramesti Griana Dewi membahas pencapaian vaksinasi Covid-19. (foto rahmat yasir widayat)
CILACAP – Kabupaten Cilacap tengah gencar melakukan percepatan vaksinasi Covid-19. Angka pencapaiannya pun terutama untuk vaksinasi III (booster) melebihi target yang ditentukan.

Meski berada di daerah perbatasan, Cilacap menargetkan diri tidak ingin tertinggal dalam pencapaian vaksinasi. Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Cilacap dokter Pramesti Griana Dewi kepada Komisi E DPRD Jateng saat kunjungannya pada Rabu (2/3/2022).
Pramesti menjelaskan, kasus Covid-19 sekarang ini ada kenaikan jumlah pasien. Karena itu status Cilacap menjadi level 3 PPKM. Meski ada kendala, percepatan vaksin akan terus digenjot. Adapun data vaksinasi untuk dosis I mencapai 1.336.147 jiwa, dosis II (1.183.800), dosisIII (61.390). Dengan demikian vaksinasi sudah mencapai 3.236.337 jiwa. Jumlah tersebut sudah melebihi target vaksinasi yaitu 3.065.234 jiwa.
Namun Pramesti Griana Dewi mengatakan percepatan vaksinasi menjadi dilema karena tidak sedikit masyarakat yang tidak bisa disuntik akibat mempunyai komorbid.

Anggota Komisi E Ahmad Ridwan menanyakan mengenai langkah-langkah Pemkab Cilacap supaya penyandang komorbid masih bisa divaksin.
“Ditemukan banyak korban dengan rata-rata punya komorbid dan belum divaksin. Naah dari situ langkah apa yang harus di lakukan agar yang punya komorbid ini bisa dan mau di vaksin? Saya harap ada trobosan untuk hal ini, karena ini terkait dengan nyawa seseorang,” ungkapnya.
Pramesti menanggapi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan sudah ada panduan tentang aturan vaksin. Bagi warga memiliki tekanan darah di atas 180/80 mmHg tidak diperbolehkan disuntik. Supaya bisa mendapatkan vaksin terlebih dulu diberi obat supaya tekanan darah menjadi normal atau di bawah 130/80 mmHg. Mengenai penyandang komorbid, lanjutnya, petugas vaksin menyarankan supaya berkonsultasi kepada dokter keluarga/spesialis.
“Keputusan dokter lah yang menjadi pegangan kami,” ungkap Pramesti.

Anggota Komisi E dari Dapil Cilacap Inna Hadianala meempertanyakan terkait percepatan vaksin menjelang bulan Ramadan yang banyak kegiatan-kegiatan islami yang menimbulkan kerumunan.
“Contoh Haul. nah itu pasti banyak yang berdatangan dan menimbulkan kerumunan. dari situ apakah bisa dinas bekerja sama dengan majelis taklim supaya yang takut-takut itu bisa di beri penyuluhan bahwa vaksin itu aman. karena menurut saya masih banyak masyarakat yang meragukan vaksin.”
Pramesti menyatakan pihaknya tidak bosan untuk menyosialisasikan protokol Kesehatan yang ketat. Terlebih dengan menerapkan 5M.
Ketua komisi E Abdul Hamid mengapresiasi capaian vaksin di Cilacap. Meski banyak masyarakat yang belum bisa divaksin karena komorbid namun capaian vaksin nya sudah melebihi target.(azhar/priyanto)