SERAPAN ANGGARAN : Sekretaris Komisi A Irna Setyawati memimpin rombongan DPRD Jateng mengenai penyerapan anggaran bankeudes 2021 di Blora.(foto: azhar alhadi)
BLORA – Komisi A mengapresiasi capaian yang diambil Pemkab Blora dalam penyaluran bantuan keuangan desa pada tahun anggaran 2021. Bantuan keuangan tersebut mampu diserap oleh seluruh desa termasuk dengan laporan pertanggungjawabannya.

Mengemuka dalam pertemuan Komisi A dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Blora Yayuk Windrati dan Irfan Agustian Iswandaru dari Sekretariat Daerah (Setda), Senin (7/3/2022).
Sekretaris Komisi A Irna Setyowati mengemukakan, dari laporan yang didapatkannya ternyata Dinas PMD mampu menyalurkan bankeudes sesuai aturan. Dengan kondisi daerah yang luas serta pegunungan dan hutan ternyata tidak menyulitkan pemda setempat dalam penyalurannya.
Irfan Agustian Iswandaru menjelaskan, sesuai dengan Pergub No 6/2020 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Keuangan Pemerintah Desa, tertera pada Surat Keputusan (SK) tahap I dengan 178 lokasi di 127 desa dengan total pagu anggaran Rp 29.815.800.000. Pada SK tahap II dengan dua lokasi pada dua desa dengan total pagu anggaran Rp 364 juta.
Tahapan dan capaian peningkatan sarana prasarana perdesaan mendapatkan 180 lokasi pada 129 Desa Operasional Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Blora sejumlah 271 Desa. Pengembangan Kawasan Perdesaan mendapatkan empat Desa pada Kecamatan Randublatung di Desa Bekutuk, Kadengan, Tanggel, dan Kalisari.

Yayuk Windrati menambahkan harapannya supaya diusulkan kepada kepala desa agar lokasi yang diusulkan dapat menerima bantuan sesuai lokasi. Dengan demikian bantuan dapat terdistribusi dengan cepat. Selain itu, ia memberikan penjelasan mengenai infrastruktur jalan yang berkaitan dengan kontur tanah.
“Kalau di Blora itu memang struktur tanahnya seperti itu. Gunung kapur di Blora berbeda sekali dengan di Gunungkidul itu sudah purba, sudah keras. Di Blora itu, awal tahun dibangun jalan sudah pasti pasti pada akhir tahun akan kembali rusak, bergelombang. Saya sudah berdiskusi juga dengan ESDM Blora mengenai tanah di blora, tanahnya bergeser terus karena mengandung kapur yang belum purba dan lunak,” jelas Yayuk. Karena itulah, dirinya menjelaskan soal bantuan lain yang dapat bejalan dengan baik seperti pembangunan drainase di Desa Nglarohgunung Kecamatan Jepon; pembangunan talut dan makadam atau pengerasan jalan dengan bebatuan di Desa Gersi (Jepon); pembangunan drainase Desa Gersi (Jepon); pavingisasi jalan di Desa Palon (Jepon); pembangunan jalan usaha tani (JUT) Desa Palon (Jepon); pavingisasi jalan Desa Keser (Tunjungan).(azhar/priyanto)