PAPARAN BUDAYA : Jajaran Komisi E bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Brebes dalam paparan budaya.(foto: setyo herlambang)
BREBES – Dalam materi draf Raperda Pemajuan Kebudayaan perlu memasukkan nilai dan corak khas dari masing-masing kabupaten kota di Jateng supaya menguatkan dari rancanan peraturan. Salah satunya adalah Brebes.

Sebagai daerah pesisir utara yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat, Brebes memiliki budaya beragam yakni Sunda dan Jawa. Bahkan secara kebahasaanpun memiliki beberapa subkultur. Ada Banyumasan, Sunda, Pekalongan dan Jawa. Hal inilah yang mengayakan budaya di daerah yang terkenal dengan penghasil telur asin itu.
Masalah tersebut mengemuka dalam kunjungan kerja Komisi E DPRD Jateng di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Brebes, Jumat (12/1/2024).
“Brebes selatan itu lebih condong pada Banyumasan. Wilayah barat kental ada Sunda. Pesisirnya pada Pekalongan. Perlu peran legislatif untuk mendukung pelestarian kebudayaan tersebut, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Brebes Rofiq Qoidul Azam.
Pihaknya sangat menyetujui adanya Raperda yang mengatur tentang kebudayaan. Perlu ada pendekatan secara lebih dalam untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terutama generasi muda untuk lebih peduli budaya lokal.
“Budaya lokal, masyarakat kabupaten Brebes sangat unik. Karena berada di wilayah perbatasan, perpaduan budaya Sunda, Jawa hingga kesenian maka akan sangat unik maka perlu adanya dorongan untuk lebih dikenal luas dan memungkinkan menarik wisatawan,” terang dia.

Menanggapi, anggota Komisi E, Joko Harianto sangat antusias dengan adanya raperda tersebut mengingat sebagai penyelamat konten budaya lokal agar semakin tidak tergerus budaya asing terutama generasi muda. Terlebih belakangan banyak anak usia duduk di bangku SD sudah mulai belajar budaya lokal.
“Adanya raperda ini, adalah cara mendorong agar masyarakat terutama generasi muda tidak lupa akan akar budayanya. Karena generasi muda terlalu banyak terpapar budaya asing, ini akan menjadi koreksi khusus. Terbalik, generasi anak usia bangku Sekolah Dasar malah lebih mendalami budaya lokal, tentunya hal tersebut hari kita support secara penuh,” jelas legislator asal Demokrat itu.(tyo/priyanto)