DISKUSI KINERJA. Komisi C DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan jajaran manajemen BPR BKK Ungaran, Kamis (13/10/2022), membahas kinerja keuangan. (foto ariel noviandri)
UNGARAN – Secara kinerja pengelolaan keuangan, PT. BPR BKK Ungaran (Perseroda) sudah cukup baik. Hanya saja, rasio kredit macet (non-performing loans/ NPL) masih cukup tinggi.
Data BPR BKK Ungaran mencatat, rasio NPL hingga Desember 2021 sebesar 7,53%. Sementara, realisasi hingga 30 September 2022 sebesar 8,39%.

Melihat angka itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Sriyanto Saputro meminta jajaran manajemen tetap mengoptimalkan kinerjanya agar mampu menurunkan rasio NPL pada 2022. Meski begitu, Komisi C tetap mendorong penyaluran kredit produktif bagi masyarakat.
“Selain berupaya menurunkan NPL, penyaluran kredit untuk usaha masyarakat juga tetap berjalan agar perekonomian stabil,” kata Sriyanto, saat memimpin diskusi di Kantor BPR BKK Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (13/10/2022).

Sementara, Anggota Komisi C Mustholih juga mengakui tingginya rasio NPL itu merupakan dampak dari masa Covid-19 lalu. Ia berharap BPR BKK tetap meningkatkan kinerjanya di masa pasca pandemi ini.
Menanggapinya, Dirut BPR BKK Ungaran Budi Santoso mengaku apresiatif dengan kehadiran Komisi C yang telah memberikan masukan. Ia berharap masukan tersebut dapat semakin meningkatkan kinerja agar target 2022 bisa tercapai. (ariel/priyanto)
