PEMBICARA : Ketua Komisi A Muhammad Saleh bersama Biro Umum Setdaprov Jatim berbicara soal pelayanan dan menjamu tamu.(foto: ganang faisol)
SURABAYA – Biro umum kesekretariatan daerah menjadi cerminan sebuah pelayanan serta perjamuan baik untuk skala lokal maupun kenegaraan. Bahkan semua kegiatan untuk gubernur, wagub dan sekda masuk dalam agenda biro umum.

Komisi A DPRD Jateng mencoba melakukan perbandingan pelayanan terutama untuk acara-acara formal kedaerahan maupun kenegaraan antara Jateng dengan Jatim. Kedua provinsi ini kerap menjadi tujuan kegiatan mulai dari presiden sampai menteri serta gubernur.
“Kami ke Biro Umum Setdaprov Jatim untuk mengetahui pola pelayanan,” ucap Ketua Komisi A Muhammad Saleh saat berada di Biro Umum Setdaprov Jatim, Jumat (17/12/2021). Turut hadir Edy Supriyata selaku Kepala Biro Umum Setda Jateng . Rombongan diterima Kepala Bidang (Kabid) Sengketa Informasi Biro Umum Setda Jatim Samtiono.
Samtiono menjelaskan secara panjang lebar, sesuai Pergub No 48/2020 mulai 2021 ada perombakan pada struktur organisasi di lingkungan Setda Jatim. Pada Biro Umum terdapat tiga bagian yakni Bagian Rumah tangga; Administrasi-Aset; dan TU. Untuk Bagian Rumah Tangga sebelum ada perubahan bertugas menginventarisasi kendaraan dan gedung. Namun sekarang fokus pada pelayanan pada Gubernur, Wagub dan Sekda.
“Sedangkan kendaraan dinas dan pengelolaan gedung beralih di Bagian Administrasi dan Aset. Penyambutan tamu juga menjadi bagian kami. Pun kegiatan gubernur juga harus terlayani dengan baik. Semisal ada tiga kegiatan gubernur, maka kami turut mempersiapkan . Ada tiga sif untuk pelayanan dilakukan selama 24 jam nonstop.

Anggota Komisi A Soenarno menambahkan beberapa pertanyaan mengenai pemeliharaan aset kendaraan apakah ada sistem pelelangan serta untuk penambahan/perekrutan karyawan sendiri perekrutannya seperti apa.
“Tentu ada lelang kendaraan. Pada tahun ini ada 32 unit mobil dilelang secara terbuka. Tidak ada main mata, misal barang titipan,” jelasnya.
Mengenai perekrutan tenaga non-PNS , Setdaprov Jateng bekerja sama dengan pihak ketiga yakni perusahaan alih daya atau biasa dikenal dengan outsourcing.(ganang/priyanto)