LIHAT RUMAH : Komisi D sedang melihat hasil pekerjaan dari bansos sambungan listrik gratis di Surakarta.(foto: azhar alhadi)
SURAKARTA – Komisi D mendesak Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng supaya bisa merealisasikan target penerima bantuan sosial (bansos) sambungan listrik gratis untuk keluarga kurang mampu di Surakarta dan Klaten, Rabu (26/1/2021).

Dari hasil pantauan, Wakil ketua Komisi D Hadi Santoso mengatakan, masih banyak temuan serta kendala di lapangan. Disebutkannya, seperti alokasi anggaran 2021 belum terserap keseluruhan. Serta masalah pendataan warga penerima bantuan, ada yang tidak memasukkan basis data terpadu (BDT) kepada pemerintah daerah atau PLN.
“Dari target 260 rumah atau per kepala keluarga (KK) realisasi pemasangan untuk saat ini masih mencapai di angka 50 KK. Nah, secara verifikasi faktualnya yang tidak masuk. Hal ini yang kemudian perlu kita cermati bersama-sama, Karena di Surakarta data 260 KK ternyata baru terserap 50 KK,” Ucap Hadi.

Taufan Riza Pahlevi selaku Kepala Seksi Energi Cabang Dinas ESDM Wilayah Surakarta menjelaskan, tidak terserapnya jumlah bantuan sosial penerima sambungan listrik gratis karena terkendala pendataan warga.
“Banyak temuan kartu keluarga (KK) dipinjam orang lain. Saat mendaftar ternyata setelah kami datangi alamat rumah ternyata sudah terpasang listrik. Pada 2022 ini sampai 2024 kami akan terus melakukan perbaikan data agar semua dapat terealisasikan dan merata.”
Di sela- sela acara, Hadi Santoso tetap mengapresiasi kinerja dari ESDM. Baginya tidak mudah melakukan verifikasi data penerima program listrik murah. Dia hanya berharap program dari Pemprov Jateng bisa terealisasikan.
“Ke depan akan semakin dipercepat dan melakukan observasi kembali guna pengecekan dan penguatan data. Data verval BDT akan kami ajukan di tahun ini juga, Sehingga di tahun-tahun berikutnya sudah tidak ada lagi administrasi yang lolos atau yang tidak masuk, supaya kedepan dapat kami kawal sejak awal,” ucapnya.(azhar/priyanto)