KINERJA KEUANGAN. Komisi C DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan jajaran Bank Jateng Cabang Salatiga, Senin (6/1/2025), membahas kinerja keuangan perbankan. (foto can)
SALATIGA – Komisi C DPRD Provinsi Jateng melakukan monitoring perkembangan dan pengelolaan PT Bank Jateng Cabang Salatiga, Senin (6/1/2025). Saat bertemu dengan Pimpinan Cabang PT Bank Jateng Cabang Salatiga Budiyono Saputro, Ketua Komisi C Bambang Hariyanto Bachrudin meminta untuk tetap menjaga performa keuangan tetap prima.
“Komisi C sudah melakukan rapat kerja bersama terkait persiapan APBD 2025 dan Bank Jateng juga sudah melaporkan APBD 2024. Kaitan dengan target deviden kepada PAD Provinsi sudah melebihi target. Harapan kami tentu saja bukan hanya menjadi kepuasan tapi juga jadi motivasi untuk kinerja Bank Jateng pada 2025. Bank Jateng sendiri berkontribusi dalam perekonomian daerah. Dalam iklim ekonomi yang tidak menentu ini, diharapkan Bank Jateng (tetap) bisa memberi sumbangsih untuk Jateng sehingga BUMD performanya harus ditingkatkan. Hari ini mendengarkan terlebih dahulu kinerjanya bagaimana dan rencana 2025 ini,” terangnya.
Sementara, Sekretaris Komisi C DPRD Provinsi Jateng Anton Lami Suhadi mengapresiasi capaian kinerja keuangan Bank Jateng Cabang Salatiga. Dalam hal ini, ia menyoroti mengenai peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK).
“Bagaimana cara Bank Jateng meningkatkan pertumbuhan DPK dari masyarakat? Kan banyak ya di Salatiga, ada mahasiswa-mahasiswa atau melalui apa. Bagaimana kiatnya Bank Jateng Salatiga?,” tanyanya.

Menanggapinya, Pimpinan Cabang PT Bank Jateng Cabang Salatiga Budiyono Saputro menyampaikan target dan realisasi Bank Jateng Cabang Salatiga pada 2024 dan rencana pada 2025. Selain itu juga menjawab kesulitan Bank Jateng, sekaligus kiat-kiat menggaet DPK di Kota Salatiga.
Datanya menyebutkan, rencana DPK pada Desember 2024 Rp 730,10 miliar terealisir Rp 693,36 miliar atau tercapai 94,97% dan pada Desember 2025 DPK direncanakan sebesar Rp 743,98 miliar. Untuk Aset pada Desember 2024, dari rencana Rp 777,19 miliar terealisir Rp 741,77 miliar atau tercapai 95,44% dan pada Desember 2025 direncanakan naik menjadi Rp 795,17 miliar.
Untuk total Kredit dan Laba, pencapaiannya diatas 100%. Tercatat, pada Desember 2024 dari rencanan Rp 600,60 miliar terealisir Rp 600,71 miliar atau tercapai 100,02% dan pada Desember 2025 direncanakan naik menjadi Rp 636,90 miliar. Laba pada Desember 2025 dari rencana 25,10 miliar terealisir Rp 26,55 miliar atau tercapai 105,78% dan pada Desember 2025 direncanakan angkanya naik menjadi Rp 28,60 miliar. Dari kinerja keuangan diatas, angka non-performing loans (NPL/ kredit macet) pada Desember 2024 sebesar 1,67%.
“Untuk kinerja 2024, program OJK non tunai melalui QRIS sudah dilakukan. Untuk program yang dahulu seperti Mitra25 dan Lapak masih berjalan. Kendalanya untuk Lapak musuhnya banyak. Pada 2025 ini terkait peningkatan DPK, Bank Jateng sudah melakukan beberapa hal, yang pertama menggalang kerjasama dengan pihak swasta PT SDI dengan 18 ribu pekerja dan kami akan mengolah payroll mereka. Alhamdulillah, dikasih slot bisa masuk, sekarang sedang proses pembuatan sistem. Lalu, kami masuk ke UKSW, sudah bekerjasama, dengan menberikan kartu mahasiswa sekaligus ATM dan diberi slot sekitar 5.700 mahasiswa. Lalu, ada sekolah Al Azhar, sistem payroll sudah masuk ke Bank Jateng juga,” lengkapnya.

SASAR KOMUNITAS
Capaian baik juga terjadi di Kantor Bank Jateng Cabang Boyolali. Seperti disampaikan Hari Dwi Riswanto selaku Pimpinan Cabang PT Bank Jateng Cabang Boyolali saat berdiskusi dengan Komisi C, Selasa (7/1/2025).
Dipaparkannya, pada Desember 2024 dari rencana Rp 1,08 triliun terealisir Rp 1,05 triliun atau tercapai 96,94% dan pada Desember direncanakan naik menjadi Rp 1,14 triliun. Untuk total Aset, dari rencana Rp 1,61 triliun terealisir Rp 1,56 triliun atau tercapai 97,03% pada Desember 2024 dan pada Desember 2025 rencana naik menjadi Rp 1,67 triliun.
Total Kredit pada Desember 2024 dari rencana Rp 1,57 triliun terealisir Rp 1,54 triliun atau tercapai 97,85% dan pada Desember 2025 rencana naik menjadi Rp 1,64 triliun. Untuk Laba pada Desember 2024, dari rencana Rp 78,40 miliar terealisir Rp 79,28 miliar atau tercapai 101,13% dan pada Desember 2025 rencana angkanya naik menjadi Rp 82 miliar. Sedangkan untuk rasio NPL pada Desember 2024 sebesar 1,08% dan rencana pada Desember 2025 sebesar 1,12%.
“Bank Jateng Cabang Boyolali juga mendukung petani dan pelaku UMKM Boyolali untuk lebih berani dalam mengelola keuangan agar mendapatkan keuntungan dalam usahanya. Lalu untuk program yang lalu seperti KMJ dan Lapak masih dipasarkan tapi tidak sekencang KUR,” tambahnya.
Soal upaya meningkatkan DPK, pihaknya sudah bekerjasama dalam hal payroll dengan Rumah Sakit Indriati dan Giro sudah dilakukan di RSUD Padalarang juga. Pihaknya juga tetap menyasar komunitas UMKM, komunitas susu, petani dan peternak.
“Kami juga masuk di Universitas Boyolali (UBY) untuk pengelolaan keuangannya, walaupun belum besar tapi tetap dicoba untuk pengembangan,” kata Hari. (bintari/ariel)
