PERTEMUAN : Komisi C bertemu dengan jajaran manajemen Bank Jateng Pimpinan Cabang Purwodadi dan Kudus.(foto: dyana sulis)
GROBOGAN – Komisi C berharap banyak Bank Jateng harus memiliki perubahan yang berdampak positif pada perekonomian Jateng. Hal inilah yang menjadi semangat penyusunan Raperda Perubahan Bentuk Hukum PT BPD Jateng menjadi Perusahaan Perseroan Daerah.

Masalah ini mengemuka dalam pertemuan antara Komisi C selaku penginisiasi pembuatan perda dengan Pimpinan Cabang Bank Jateng Purwodadi dan Kudus, Rabu (29/12/2021).
“Kami ingin kinerja Bank Jateng dengan adanya perda itu nanti, semakin optimal, termasuk bentuk hukumnya nanti,” ucap Ketua Komisi C Bambang Haryanto.

Wakil Ketua Komisi C Sriyanto Saputro turut menegaskan sebagai lembaga kepercayaan Bank Jateng harus memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Sebagai halnya peran penting Bank Jateng di dalam kebutuhan dan layanan yang bagus ke depannya.
Sejumlah permasalahan manajerial di Bank Jateng, lanjut dia, hendaknya harus segera diselesaikan. Adanya kerugian pengelolaan keuangan harus bisa terselesaikan dan tuntas.

Sementara selaku Pimpinan Cabang Purwodadi, Windarti menyatakan, pihaknya terus melakukan terobosan guna menarik warga Purwodadi dan sekitarnya untuk menjadi nasabah. Dengan kondisi daerah yang luas, pendekatan layanan menjadi kunci termasuk bekerja sama dengan pemda setempat memudahkan warga membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) melalui ATM.
Sekarang ini Cabang Purwodadi memiliki tiga kantor cabang pembantu, delapan kantor kas, dan 29 anjungan tunai mandiri (ATM) tersebar di 19 kecamatan.
“Untuk membayar PBB sudah bisa dilakukan lewat ATM, dan punya mobil kas keliling. Bahkan untuk mendorong UMKM juga punya tiga unit layanan mikro yang menyediakan, ini kinerja kami di tahun 2021 dan proyeksi tahun 2022,” ucapnya.
Untuk 2022, pihaknya memproyeksikan ada pertumbuhan aset sebesar 2,75 persen. Mengenai dukungan perbankan untuk pelaku UMKM, lanjut Windarti, saat ini ada 1.480 nasabah, dengan total penyaluran kredit sebesar 64,8%.
Selanjutnya Kepala Cabang Kudus Sumbodo menyatakan, banyak klaim dari debitur yang meninggal belum dibayarkan dari perusahaan asuransi. Namun demikian untuk perekonomian di 2022 pihaknya optimistis.(dyana/priyanto)