PANTAU SAPI. Komisi B DPRD Provinsi Jateng saat berkunjung ke Eduwisata Peternakan Terintegrasi Sitiadi di Kabupaten Kebumen, Rabu (22/1/2020), melihat perkembangan pengelolaan ternak sapi PO. (foto priskilla candra cahyaningtyas)
KEBUMEN – Potensi peternakan sapi peranakan ongole (PO) di Kabupaten Kebumen kini semakin berkembang. Bahkan sekarang, daerah peternakan menjadi Kampung Wisata Sapi PO Eduwisata Peternakan Terintegrasi Sitiadi.

Dengan perkembangan yang baik tersebut, Komisi B DPRD Provinsi Jateng ingin memantau langsung ke lokasi peternakan. Saat bertemu dengan pihak pengelola, Rabu (22/1/2020), Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jateng Sumanto mengaku sangat bangga dengan kinerja pengelola peternakan sapi PO Kebumen karena fakta lapangan memperlihatkan kualitas sapi yang baik dan sehat, kandang bersih serta fasilitas penunjang pengembangbiakan sapi.
“Menuntaskan kemiskinan melalui peternakan agar sapi tidak impor lagi. Fokus saja terhadap potensi yang ada melalui peternakan ini. Kita menjadi harapan bagi pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten kota, dikembangkan dengan serius agar tidak kalah dengan sapi impor,” tutur Politikus PDI Perjuangan itu.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jateng Lalu Muhamad Syafriadi mengatakan saat ini masih ada beberapa kendala yakni dengan petani yang mempunyai indukan bagus terkait biaya yang tidak memenuhi standar penjualan petani atau pasar. Soal pengelolaan limbah kotoran sapi, disini sudah diubah menjadi biogas sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami melakukan upaya-upaya untuk memperbanyak sapi PO. Kami juga upayakan betina produktif tidak boleh dipotong, dijual atau banyak keluar. Selain itu, surat keterangan hewan dikeluarkan sudah dikurangi,” kata Lalu. (tyas/ariel)