PABRIK KNALPOT. Komisi B DPRD Provinsi Jateng saat memantau perkembangan pabrik knalpot ‘Alpino Exhaust’ yang berada di Jalan Adipati Dusun 4 Galuh Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga, Senin (12/10/2020). (foto muhamad faiz fuadi)
PURBALINGGA – Di masa New Normal (adaptasi kebiasaan baru) ini, banyak usaha masyarakat mulai bergeliat kembali setelah melewati pandemi beberapa bulan lalu. Untuk memantau kondisi tersebut, Komisi B DPRD Provinsi Jateng berkunjung ke industri lokal yakni pabrik knalpot ‘Alpino Exhaust’ yang berada di Jalan Adipati Dusun 4 Galuh Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga, Senin (12/10/2020).
Setibanya disana, rombongan dewan yang didampingi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng bertemu dengan pemilik ‘Alpino Exhaust’ Wily Rose Dhani Abdulah. Pada kesempatan itu, Wily mengaku industri yang digelutinya tidak terdampak pandemi Covid-19 karena selama ini penjualan cukup lancar dan tidak ada pengurangan karyawan.
“Karyawan yang bekerja berjumlah 27 orang, dengan produksi per bulan mencapai seribu knalpot. Harga knalpot berkisar Rp 450 ribu sampai Rp 3 jutaan. Namun, pasar knalpot masih berkutat dalam negeri dan paling banyak dikirim ke Makassar,” ungkapnya.
industri lokal pabrik knalpot
di Purbalingga
Mendengar hal itu, Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jateng Sumanto mengatakan industri lokal knalpot tersebut harus diperkuat lewat bantuan alat dan pelatihan tentang ekspor untuk memperluas pasar. Hal itu sangat dibutuhkan di tengah pandemi Covid-19.
“Pelatihan tentang ekspor itu akan sangat bermanfaat dimana pasar akan semakin luas sehingga produksi akan semakin banyak dan serapan tenaga kerja juga akan bertambah,” kata Sumanto.

Menjawab itu, Staf Bidang Industri Non Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Adhitia Prabowo mengaku pihaknya telah menfasilitasi lewat program pelatihan, bantuan alat sampai dengan adanya pameran untuk memperluas pemasaran industri lokal. “Namun, adanya pandemi Covid-19 pada beberapa bulan lalu, kegiatan seperti pelatihan atau pameran dikurangi untuk menghindari penularannya,” kata Adhitia. (faiz/ariel)