PENUTUPAN RAKOR : Ketua DPRD Bambang Kusriyanto menutup rapat koordinasi pendapatan antara Pemprov dan DPRD Jateng di Surakarta.(foto: atson hade)
SURAKARTA – Rapat koordinasi (Rakor) pendapatan antara Pemerintah Provinsi bersama DPRD Jawa Tengah selama tiga hari (8-10/3/2021) di Surakarta, menghasilkan beberapa poin kebijakan. Rapat ditutup oleh Ketua DPRD Bambang Kusriyanto dengan turut disaksikan Plt Sekda Prasetyo Aribowo, Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sri Sulistyowati dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Soemarno. Dalam kesempatan itu pula jajaran Wakil Ketua DPRD turut hadir yaitu Sukirman, Ferry Wawan Cahyono, Heri Pudyatmoko, dan Quatly Abdulkadir beserta seluruh anggota Badan Anggaran .

Sejumlah kebijakan penting telah dirumuskan terutama berkaitan dengan pandemi Covid-19. Masalah pandemi menjadi fokus utama pembahasan mengingat sejumlah sektor yang berpotensi untuk pendapatan daerah harus turut terimbas. Dalam pembahasan, berikut beberapa poin catatan Badan Anggaran (Banggar) yaitu optimalisasi pendapatan retribusi pada OPD; perbaikan atas pengelolaan aset; penggalian sumber pendapatan, khususnya ada inovasi atas kondisi pandemi Covid-19.
Selanjutnya penyediaan anggaran riset potensi daerah, adanya stimulus keringanan pajak bagi UMKM, dan penerimaan insentif UMKM perlu dimanfaatkan oleh Badan Pendapatan Daerah untuk meningkatkan kepatuhan pembayaran pajak. Serta optimalisasi pengelolaan BUMD dalam peingkatkan pendapatan daerah.

Bambang yang juga Ketua Badan Anggaran berharap kebijakan yang telah ditetapkan tersebut bisa direalisasikan. Terpenting pula perlu ada optimisme dengan meningkatkan target dari tahun eksisting.
Sebelumnya dalam pembukaannya Gubernur Ganjar Pranowo secara virtual membuka acara tersebut. Ada sejumlah penekanan dalam penyusunan anggaran. Pandemi Covid-19 masih menjadi topik kajian terutama untuk terobosan mencari sektor pendapatan. Tuntutan inovasi dan kreativitas menjadi pilihan utama.
“Pandemi Covid-19 telah mengubah pola pikir kita untuk dituntut berinovasi dan kreatif guna mencari pendapatan daerah. Identifikasi sumber-sumber pendapatan harus terpetakan supaya jelas dan cermat. Pola-pola lama harus ditinggalkan,” ucap dia.(atson/priyanto)