JADI PEMBICARA : Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Abdulkadir Alkatiri menjadi narasumber dalam acara Aspirasi Jateng di TATV Surakarta.(foto: azam addin)
SURAKARTA – Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 untuk jenjang pendidikan SMA dan SMK akan segera dibuka. Pelaksanaan PPDB 2022 secara online akan dibuka pada Juni 2022. Hal ini di sampaikan dalam Dialog Aspirasi Jawa Tengah: PPDB 2022 di TATV, Selasa (24/05/2022).

Sebagaimana tahun sebelumnya, PPDB Jateng jenjang SMA dibagi menjadi empat jalur, yakni zonasi, afirmasi, pindahan orang tua, dan prestasi. Suratmo selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Surakarta menyampaikan bahwa jadwal PPDB Jateng 2022 dimulai ; Penetapan Zonasi pada 15 Mei, Pengumuman: 10 Juni; Pengajuan akun dan verfikasi berkas, dan aktivasi akun pada 15-28 Juni.
Wakil ketua DPRD Quatly Abdulkadir Alkatiri menyampaikan aspirasi yang masuk yang banyak kita terima adalah mengenai jalur zonasi. Banyak orang tua calon peserta didik yang merasa dimana sistem zonasi merupakan hal yang tidak adil bagi mereka yang mempunyai harapan untuk memasukan putra putrinya ke sekolah negeri favorit padahal secara nilai masuk tapi terbentur dengan aturan zonasi.
Menurut quatly sendiri berharap untuk persoalan zonasi ke depan setiap kecamatan ada satu dibangun sekolah negeri. Soal aturan silakan pihak dinas diatur kalau di DPRD secara anggaran siap untuk didiskusikan.

Pengamat pendidikan Muhammad Rohmadi yang juga dosen UNS mengusulkan kepada penentu kebijakan untuk segera merencanakan pemetaan mengenai zonasi, secara langsung. Dicontohkan di Solo raya masih ada beberapa kecamatan yang tidak ada sekolah negeri. Dengan seperti itu siswa tidak bisa menerima hak pendidikan yang layak padahal secara undang undang warga negara indonesia berhak menerima pendidikan yang layak. Sementara di salah satu kecamatan sekolah negeri berada bersebelahan dan kebetulan dari dulu sekolah negeri tersebut menjadi prioritas pendaftar yang nilainya bisa dibilang masuk. Ini baru di Surakarta, belum lagi di daerah yang lain, dan contoh seperti masih banyak di Jawa Tengah.(soni/priyanto)