TINJAUAN LAPANGAN. Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso dan Sekretaris Chamim Irfani meninjau pengembangan proyek Bandara Ngloram, Blora, Selasa (21/1/2020).(Foto: Dewi Sekarsari)
BLORA – Pengembangan Bandara Ngloram, Blora, secara bertahap telah dilakukan. Komisi D menaruh perhatian pada pembangunan bandara tersebut. Harapannya akhir 2020 bisa digunakan untuk menggenjot perekonomian di wilayah Blora dan sekitarnya.

Pada Selasa (21/1/2020), Komisi D bersama Dinas Perhubungan dan Bappeda Jateng meninjau langsung pelaksanaan proyek yang telah dikerjakan pada 2019. Ketua Komisi D Alwin Basri menyoroti seputar pengembangan proyek yang sudah dikerjakan selam ini termasuk kendala yang dihadapi.
“Bandara Ngloram akan menjadi milik kita semua. Kami akan mendukung. Pertumbuhan perekonomi akan lari ke Blora dan wilayah sekitarnya,” ucap dia.

Selanjutnya diperlukan sinergitas antarinstansi. Dengan demikian menjadi kunci pembangunan bandara yang sempat mangkrak bertahun-tahun. Untuk pengembangan, selanjutnya bandara tersebut akan dikoneksikan dengan terminal Tipe A Cepu dan Stasiun KA Kapuan. Dengan begitu, lanjut Alwin, setelah mendarat di Ngloram, pengguna transportasi udara akan mudah mengakses moda lain.
Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Pelayanan Bandara Ngloram Abdul Rozaq menjelaskan, untuk rencana pembangunan di 2020 dengan panjang 1.600m x 30m. Pembangunan ini ditargetkan selesai pada 2021, dan 2022 sudah siap dioperasionalkan.
“Di balik pembangunan bandara, kami juga mengupayakan pembangunan fasilitas penunjang lainnya, seperti pembangunan gedung kantor, terminal, jalan akses bandara, tempat ibadah, tempat parkir,” kata Abdul Rozaq.
Sementara Kepala Bandara Dewandaru Yoga Kumala menjelaskan kendala yang dihadapi saat ini yakni adanya alokasi anggaran namun minim lahan pembangunan.
“Harapan kami alokasi anggarannya segera digunakan, karena kami pasti dibatasi waktu,” katanya. Termasuk jalan akses bandara juga segera diperbaiki, karena salah satu faktor penting untuk menuju ke lokasi bandara. “akses jalan bandara minimum desember 2020 sudah layak pakai,” tegasnya.
Mendengar hal itu, Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso berharap agar pembangunan ini bisa merata di Jateng supaya bisa direalisasikan bersama.(dewi/priyanto)