TERIMA CENDERA MATA: Anggota DPRD Jateng Inna Hadianala menerima cendera mata disaksikan Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar di Objek Wisata Curug Mujan, Desa bulaksari, Kecamatan Bantarsari, Cilacap.(foto: cahya ayu)
CILACAP – Kesenian khas Banyumasan di Cilacap perlu didorong untuk dapat bangkit kembali. Penegasan ini disampaikan anggota Komisi E Inna Hadianala saat mengisi acara Media Tradisional “Membangun dan Memberdayakan Perekonomian Rakyat Berbasis Kesenian” di Objek Wisata Curug Mujan, Desa bulaksari, Kecamatan Bantarsari, Cilacap, Sabtu (17/12/2022).

Di hadapan Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar yang turut hadir pun, Inna mengharapkan peran pemerintah dalam pengembangan kesenian tradisional. Sejauh ini DPRD Jateng sangat peduli pada pengembangan kesenian tradisional daerah. Hal ini perlu dilakukan supaya kesenian tidak tergerus oleh budaya asing.
“Pertunjukan seni ini menjadi momentum untuk bangkit, menjaga budaya dan kearifan lokal,” ucap politikus PPP itu.

Tak hanya itu, ia berharap kepada para seniman serta generasi muda untuk melestarikan kesenian. Dengan adanya kelonggaran beraktivitas setelah menurunnya kasus pandemi Covid-19, kreativitas berkesenian perlu dihidupkan lagi.
“Anak-anak sekarang jangan dipaksa utk mendalami pelajaran di sekolah saja, tapi ketrampilan seni tradisional juga perlu diajarkan di sekolah-sekolah, sehingga kesenian tradisional tidak tergerus zaman,”ucap dia.
Sementara, budayawan Romlan SSy menuturkan, pihaknya mengapresiasi langkah DPRD Jateng yang terus mendorong seniman tetap berkreasi dan ikut melestarikan kekayaan budaya bangsa dengan menggelar pementasan seni tradisional. Pada kesempatan itu turut digelar kesenian tradisional khas Banyumasan seperti Tari Gambyong, Tari Baladewan, dan pentas kuda lumping/ebeg. Tarian tradisional itu penuh kreasi. Para seniman muda itu dari sanggar seni Wahyu Bekongmas dan Sanggar Seni Wahyu Puji Lestari.(anif/priyanto)