SOAL BANGSA. Quatly Abdulkadir Alkatiri bersama Devy Kristiono dalam acara Focus Group Discussion (FGD) di Kota Surakarta, Sabtu (19/3/2022), membahas soal wawasan kebangsaan. (foto cahya dwi prabowo)
SURAKARTA – Saat ini bermunculan paham yang berpotensi merusak nasionalisme. Melihat kondisi itu, DPRD Provinsi Jateng berupaya melakukan edukasi ke masyarakat mengenai pentingnya wawasan kebangsaan agar tidak terpengaruh paham radikalisme.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Quatly Abdulkadir Alkatiri dalam acara Focus Group Discussion (FGD) di Kota Surakarta, Sabtu (19/3/2022). Narasumber lain yang hadir dalam FGD yakni Komandan Kodim 0735 Surakarta Letkol (Inf) Devy Kristiono dan sejumlah peserta diskusi dari tokoh masyarakat, pendidik, dan tokoh agama.
Pada kesempatan itu, Quatly menerangkan, terkait implementasi wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari hari, masyarakat harus bisa menghargai dalam pergaulan, bertoleransi terhadap perbedaan, dan pentingnya cara berkomunikasi di lingkungan sekitar. Karena, wawasan kebangsaan itu adalah pandangan terhadap kecintaan kepada negara.

“Ini menjadi tanggungjawab kita semua. Jangan sampai wawasan kebangsaan itu dilupakan. Masyarakat harus bisa memahami wawasan kebangsaan yang kemudian menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita bisa memberikan kontribusi kepada negara kita,” terangnya.
Seirama dengan Quatly, Devy Kristiono menyambut baik kegiatan diskusi wawasan kebangsaan tersebut. Hal itu menjadi kewajiban bagi semua masyarakat untuk mengenal dan memahaminya.

“Wawasan kebangsaan itu milik semua warga negara, supaya mereka juga paham. Kadang ada yang mungkin lupa menerapkan nilai-nilai dari wawasan kebangsaan tersebut. Kita memiliki kewajiban mencintai bangsa kita, kita rela berkorban dan pantang menyerah. Jadi, itu nilai-nilai dari wawasan kebangsaan yang harus dimiliki seluruh masyarakat,” tutur dandim.
Diakhir diskusi, Quatly berharap masyarakat bisa lebih memahami makna dari wawasan kebangsaan. Dikatakannya pula, seseorang harus bisa memahami bahwa menjunjung persatuan dan kesatuan adalah bagian dari wawasan kebangsaan untuk menjaga kerukunan dalam konsep keberagaman Indonesia.
“Masyarakat jangan sampai terpengaruh paham-paham yang akan merusak rasa nasionalisme kita,” pungkas Politikus PKS itu. (cahyo/ariel)